Di wilayah selatan Spanyol, 100 kilometer dari Sevilla, terletak kota kecil Marinaleda, yang selama 40 tahun terakhir telah berjuang tanpa kenal lelah membangun sebuah utopia. Sejak akhir 1970-an warga melancarkan gerakan protes dan pendudukan lahan milik para aristokrat kaya, dan menjadikannya landasan bagi cara hidup koperasi dan perekonomian berkelanjutan di kota itu.
Lahan tani dan pabrik pengolahan hasil bumi dimiliki secara kolektif, lapangan kerja dan rumah berbiaya murah tersedia bagi siapa pun yang membutuhkan—sebuah kontras yang amat mencolok dengan kondisi Spanyol dan dunia selebihnya ketika krisis-krisis kapitalisme mutakhir kian memperhebat angka pengangguran dan tunawisma.