Saban datang ragu dan tanya semacam itu, saya ingat apa yang menggerakkan saya untuk menulis puisi. Tak ada dorongan dan alasan lebih kuat selain hasrat menyenangkan diri. Selebihnya: keinginan berbagi. Puisi bukan sekadar untaian kata yang ingin dibaca dan dihargai,
melainkan pilihan untuk memasuki jeda, untuk menghayati suatu momen yang unik dan asyik tanpa distraksi. Puisi bukan hanya perkara bentuk atau gaya, melainkan tentang bagimana ia mengajak kita melambat sejenak, melihat pengalaman dengan perhatian dan kejujuran
yang lebih.
Ambrosia dan solilokui sembilan muse
Rp85.000,00
Buku monograf yang bertajuk Ambrosia dan solilokui sembilan muse merupakan buku kumpulan 60 puisi. Buku puisi juga wahana alternatif untuk mengalami kembali sesuatu yang tidak biasa, secara berbeda, seperti jalan setapak yang lengang di luar jalur utama yang macet, pengap
dan berisik.
Customer Reviews
There are no reviews yet.
Be the first to review “Ambrosia dan solilokui sembilan muse”