Ada dua pedoman penulisan huruf Jawa yang digunakan dalam buku ini, yaitu Wewaton Panulise Basa Jawa Nganggo Aksara Jawa (Padmosoekotjo 1987) disingkat WPBJNAJ dan Pedoman Penulisan Aksara Jawa (Yayasan Pustaka Nusatama 1996) disingkat PPAJ.
Buku pertama adalah penjabaran dari Wawaton Panjeratipoen Temboeng Djawi mawi Sastra Djawi dalasan Angka Mitoeroet Poetoesan Parepatan KoemisiKasoesastran ing Sriwedari
(Soerakarta)tahun 1929. Buku tersebut ditulis berdasarkan dialek O dengan ciri utama adanya talingtarung palsu. Di samping itu, penulisan dwipurwa juga tidak kontekstual dengan kemajuan linguistik. Penggunaan huruf murda pada buku tersebut diadaptasi dalam buku ini, meskipun tidak seluruhnya. Huruf murda dipandang sebagai pemerkaya wawasan. Buku kedua digunakan agar buku ini dapat dibaca juga oleh penutur yang berdialek A. Namun, ada beberapa bagian yang terlalu dipaksakan mengikuti ejaan huruf Latin. Hal ini tidak diikuti sepenuhnya. Secara rinci pada bagian-bagian tersebut telah diterangkan di dalam buku ini.
Be the first to review “Menulis dan membaca huruf Jawa”