ACHIAR M.Permana dan Timur Sinar Suprabana, adalah penyair berbeda latar dan generasi. Timur lebih dulu menggeluti dalam jagat kepenulisan, dan juga kepenyairan, sejak pertengahan dekade 1980-an. Adapun Achiar merupakan generasi sesudahnya.
Rasanya, mempertemukan keduanya dalam satu antologi puisi merupakan hal menarik, mengingat keduanya merupakan aset dalam konteks kesusastraan dan kepenyairan. Bukan
hanya bagi Kota Semarang, melainkan juga bagi Jawa Tengah dan bahkan Indonesia.
Be the first to review “Setenang Siur Seterang Suar”