Dalam buku fiksi ini, sda diktum sastra sebagai nilai dan sebagai institusi. Sebagai nilai ialah yang termakdub sebagai keindahan personal individual dalam puisi. Sebagai institusi ialah sastra sebagai kekuatan secara struktural, setara sektor politik, sosial, hukum dst. Secara struktural, dari puisi “Cerita Anak Negeri” sebagai adagium antologi ini, bahwa kado puisi ini juga dipersembahkan kepada generasi muda. Kaum Milenial hingga Gen-Z, terwakili secara personal pada diri putri bungsunya. Bagaimana ia menitipkan satu institusi re-generasi secara struktural. Atas keluarga, dan pada gilirannya bangsa negeri ini

Sebuah buku fiksi yang bertajuk cerita rakyat berjudul Penakluk Petir. Cerita rakyat nusantara yang tersebar di seluruh wilayah nusantara merupakan bentuk kekayaan budaya bangsa yang terdiri atas banyak suku dan ras.

Sebuah buku fiksi yang bertajuk cerita rakyat berjudul Wangir Wanabaya. Cerita rakyat nusantara yang tersebar di seluruh wilayah nusantara merupakan bentuk kekayaan budaya bangsa yang terdiri atas banyak suku dan ras.

Sebuah buku kumpulan puisi bertajuk Widya Wacana. Sebuah karya sastra yang terpatri dalam bait-bait puisi sebagai bentuk curahan pikiran dan imajinasi penulis.

Sebuah buku kumpulan cerpen yang yang bertajuk Lentera Putri. Tiga belas cerpen yang dipilih dan terpilih dari yang telah dikurasi dengan pertimbangan teori sastra dan semangat kreativitas.
Alhasil, tiga belas cerpen dalam antologi cerpen ini merupakan karya sastra yang mengandung curahan pikiran, hati, dan perasaan yang meronta dan menggelora yang diekspresikan dengan kata – kata bermakna.