-
Tradisi dari Mijen: Serial tradisi kota Semarang
Rp100.000,00Buku monograf yang mengupas tentang tradisi dari daerah Mijen. Buku ini bukan hanya sekedar dokumentasi. Melainan penghormatan kepada kearifan lokal yang telah mengakar
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Mijen. Setiap halaman akan membawa pembaca pada perjalanan yang menakjubkan mengenai nilai-nilai, kepercayaan, dan perayaan yang menjadi
ciri khas masyarakat di wilayah ini. -
Warisan Budaya Balangan Potensi Cagar Budaya
Rp90.000,00Buku referensi ini berbasis data empirik diduga cagar budaya Kabupaten Balangan yang dilaksanakan tahun 2024. Verifikasi terhadap cahar budaya merupakan salah satu upaya untuk mencatat jumlah peninggalan atau warisan budaya bersifat benda, baik yang sudah terdaftar maupun yang belum terdaftar. Salah satu tujuan verifikasi adalah untuk mengetahui identitas objek warisan budaya, untuk selanjutnya dilakukan analisis, dan megetahui persebaran objek tersebut.
-
Jejak Nusantara di Afrika Selatan
Rp55.000,00AFRIKA Selatan, sebuah negeri nun jauh disana yang tak pernah terbayangkan untuk dikunjungi. Ditambah beberapa bayangan keliru tentang Afrika yang tersimpan di kepala tentu meningkatkan adrenalin saat perjalanan menuju Afrika Selatan ini dimulai. Apalagi diselingi nonton film Invictus yang dibintangi Morgan Freeman dan Matt Damon tentang susah payahnya membangun tim nasional sepakbola Afrika Selatan.
-
Tradisi dari Gunungpati : Serial tradisi kota Semarang
Rp85.000,00Sebuah buku monograf yang mengupas tentang “Tradisi dari Gunungpati : Serial tradisi kota Semarang. Tradisi adalah jalinan tak terputus antara masa lalu, kini, dan masa depan. Dalam buku ini, kami berusaha merangkai benang-benang kisah yang membentuk warisan luar biasa dari Gunungpati. Sebagai kawasan yang melekat pada sejarah Kota Semarang, Gunungpati memancarkan pesona dan keunikan melalui setiap tradisi yang diwariskan.
-
Tradisi dari Banyumanik : Serial tradisi kota Semarang
Rp80.000,00Sebuah buku monograf yang mengupas tentang “Tradisi dari banyumanik: serial tradisi kota Semarang.” buku ini mengupas tradisi lisan, budaya lisan, dan adat lisan adalah pesan atau kesaksian yang disampaikan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pesan atau kesaksian itu disampaikan melalui ucapan, pidato, nyanyian, dan dapat berbentuk
pantun, cerita rakyat, nasihat, balada, atau lagu. -
Nilai Multikultural Seni Ornamen Lawang Bledeg Masjid Agung Demak
Rp120.000,00Sebuah buku referensi yang mengupas tentang Masjid Agung Jawa Tengah dari sisi seni dan budaya.
-
STOVIA: Sekolah Kedokteran Pribumi Benih Kesadaran Nasional Kemerdekaan Indonesia
Rp115.000,00Sebuah buku referensi yang mengupas tentang Stovia baik dari segi histori, filosofi, dan pendidikan. Buku ini membahas mengenai para tokoh nasionalis pelajar STOVIA mulai dari latar belakang hingga kiprahnya menjadi fokus utama kajian buku ini. Setelahnya dilanjutkan dengan nilai-nilai keteladanan yang dapat diambil dari para tokoh hingga refleksinya di kehidupan masa kini.
-
De Tjolomadoe : Destinasi wisata kekinian
Rp60.000,00Konon pada masa Hindia Belanda, De Tjolomadoe adalah pabrik pengolahan gula yang didirikan Sultan Mangkunegara IV. Pada masa jayanya, Tjolomadoe pernah mengekspor gula ke berbagai tempat, mulai dari Banda Neira, Singapura, hingga ke Negeri Belanda.
Ibarat roda kehidupan, Tjolomadoe mengalami penurunan pada tahun 1990-an dan tahun 1997 merupakan penggilingan terakhir. Hal ini menjadi pemantik untuk dijadikan Kawasan konservasi wisata pada tahun 2017 hingga sekarang.
-
Buku referensi Sejarah Ki Ageng Pandhan Arang II : Kiprah dalam Peemerintah dan Dakwah
Rp100.000,00Sebuah buku referensi yang mengupas kiprah Ki Ageng Pandhan Arang II merupakan pemimpin yang sukses dalam misi dakwah Islam di Semarang melanjutkan usaha ayahnya yang merupakan utusan Kerajaan Demak untuk mengislamkan Semarang. Proses islamisasi di Semarang cederung damai, tidak ada catatan sejarah yang ditemukan mengenai konflik pada saat mengislamkan Semarang.
-
Mempertahankan Imperium
Rp52.500,00Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang terakhir, Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer, sangat jarang dibahas dalam sejarah Indonesia. Padahal, ia berperan besar pada keruntuhan Hindia Belanda dan secara tidak langsung pada kelahiran negara Indonesia merdeka.
